Angka korban terus meningkat secara signifikan, terutama sejak Israel melanggar kesepakatan gencatan senjata pada 18 Maret 2024.
Jumlah korban tewas akibat agresi militer Israel di Jalur Gaza terus melonjak. Hingga Senin (23/6), Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan total 55.998 warga Palestina meninggal dunia, sementara 131.559 orang lainnya mengalami luka-luka sejak serangan dimulai pada 7 Oktober 2023.
Dalam laporan hariannya, kementerian menyebutkan sebanyak 39 korban jiwa tercatat dalam 24 jam terakhir, disertai 317 korban luka baru yang kini dirawat di sejumlah rumah sakit yang masih beroperasi di tengah keterbatasan.
Angka korban terus meningkat secara signifikan, terutama sejak Israel melanggar kesepakatan gencatan senjata pada 18 Maret 2024. Dalam periode pasca-gencatan senjata ini saja, setidaknya 5.685 orang tewas, dengan 19.518 lainnya terluka.
Kondisi di Jalur Gaza saat ini digambarkan sebagai bencana kemanusiaan. Serangan udara dan darat Israel tidak hanya menghantam kawasan permukiman, tetapi juga menyasar fasilitas kesehatan, layanan publik, dan kamp-kamp pengungsian yang menampung ribuan warga sipil.
Distribusi bantuan kemanusiaan pun semakin sulit dilakukan. Akses masuk bantuan dibatasi, sementara infrastruktur penting seperti rumah sakit, ambulans, dan depot penyimpanan logistik kerap menjadi target.