Peristiwa

Petani kecil di Peru seret perusahaan raksasa energi Eropa ke pengadilan

Sementara itu, RWE bersikukuh bahwa ruang sidang bukan tempat yang tepat untuk mendebat kebijakan iklim.

Selasa, 10 Juni 2025 08:32

Sebuah pengadilan di Jerman baru saja menolak gugatan seorang petani asal Peru terhadap perusahaan energi raksasa Jerman, RWE. Gugatan itu menuduh RWE turut bertanggung jawab atas pencairan gletser yang mengancam rumah sang petani akibat perubahan iklim. Meski gugatan ditolak karena risiko kerusakan dinilai terlalu kecil, banyak pihak menyebut kasus ini sebagai tonggak penting dalam perjuangan hukum untuk keadilan iklim global. 

Petani kecil vs perusahaan energi terbesar di Eropa

Seorang petani kecil di pegunungan Peru, berdiri sendiri menghadapi salah satu perusahaan energi terbesar di Eropa. Namanya Saúl Luciano Lliuya, seorang petani sekaligus pemandu gunung yang tinggal di kota Huaraz, di kaki Pegunungan Andes. Ia bukan aktivis terkenal, bukan pula tokoh politik. Tapi tekadnya luar biasa: ia menuntut RWE, raksasa energi asal Jerman, atas kontribusinya terhadap perubahan iklim yang membahayakan rumahnya.

Lliuya meyakini bahwa emisi karbon dari RWE mempercepat pencairan gletser di pegunungan dekat rumahnya, meningkatkan risiko banjir besar yang bisa menghancurkan tempat tinggal dan ladangnya. Ia mengandalkan data dari Carbon Majors, yang mencatat bahwa RWE bertanggung jawab atas hampir 0,5% emisi buatan manusia global sejak Revolusi Industri.

Dengan itu, ia menuntut agar RWE ikut menanggung biaya adaptasi terhadap risiko banjir di daerahnya—sekitar EUR 17.500 dari total proyek senilai EUR 3,5 juta. Jumlah yang kecil bagi RWE, namun amat berarti bagi komunitasnya.

Fitra Iskandar Reporter
Fitra Iskandar Editor

Tag Terkait

Berita Terkait