Massa aliansi PPPK R4 berencana menggelar aksi unjuk rasa pada 21 Juli menuntut pengangkatan pegawai honorer pada Presiden Prabowo.
Sahrul--bukan nama sebenarnya--bingung saat melihat aplikasi WhatsApp di ponselnya mendadak tak bisa diakses sepulang kerja, beberapa waktu lalu. Ia menduga ponselnya diretas. Peretasan diyakini ada kaitannya dengan rencana aksi unjuk rasa memperjuangkan nasib pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) R4.
"Pukul 17.50 (WIB), saya mendapatkan notifikasi email kode masuk WA. Nah, ketika saya pulang dari rumah istri, saya masih melihat hape. Lalu, WA saya ke-log out sendiri. Padahal, belum diapa-apa kan," kata Sahrul saat berbincang dengan Alinea.id di Jakarta, Selasa (8/7).
PPPK R4 adalah pekerja kementerian dan lembaga non-ASN yang tidak terdata menurut Keputusan Menpan RB Nomor 346 Tahun 2025. Mereka terdiri dari guru honorer, tenaga kesehatan honorer, dan pegawai satuan kerja perangkat daerah (SKPD).
Menurut Sahrul, ia dan rekan-rekannya berencana menggelar aksi unjuk rasa pada 21 Juli mendatang. Sebanyak 20.000 massa dari aliansi PPPK R4 bakal berdemonstrasi untuk mendesak Presiden Prabowo Subianto mengeluarkan peraturan pemerintah (PP) khusus tentang pengangkatan honorer non-data base Badan Kepegawaian Negara (BKN) yang sudah mengikuti rangkaian seleksi PPPK tahun anggaran 2024.
"Kebetulan saya korwil (koordinator wilayah) daerah DKI Jakarta terkait aliansi P3K R4 Jakarta raya yang di mana kami memperjuangkan aspirasi teman-teman guru, nakes (tenaga kesehatan) dan SKPD yang ada di DKI Jakarta ini," ungkap Sahrul.