Tito Karnavian optimistis Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi negara dominan dan maju pada tahun 2045.
Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Sriwijaya Jenderal Polisi (Purn) Muhammad Tito Karnavian optimistis Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi negara dominan dan maju pada tahun 2045. Menurutnya, berbagai modal strategis yang dimiliki Indonesia, mulai dari jumlah penduduk yang besar, wilayah yang luas, hingga kekayaan sumber daya alam. Faktor tersebut merupakan fondasi kuat menuju cita-cita Indonesia Emas 2045.
Hal itu disampaikan Tito dalam orasi ilmiah bertajuk "Peran Perguruan Tinggi dalam Mendukung Indonesia Emas 2045”, pada Dies Natalis ke-65 Universitas Sriwijaya, di Palembang, Sumatera Selatan, Senin (3/11).
Tito menjelaskan, Indonesia memiliki penduduk lebih dari 280 juta jiwa dengan angkatan kerja produktif mencapai 68,95%, wilayah yang luas dengan tiga zona waktu, serta kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Belum lagi, posisi geografis Indonesia yang strategis, berada di antara dua benua (Asia dan Australia) serta dua samudra (Hindia dan Pasifik), membuat Indonesia berada di jalur penting perdagangan dunia seperti Selat Malaka.
“Kalau kita letakkan peta Indonesia di atas peta Eropa, wilayahnya membentang dari Perancis hingga Turki. Bahkan, kalau dibandingkan dengan Amerika Serikat, bentangan Indonesia setara dari San Francisco hingga New York. Ini potensi luar biasa yang sering kali tidak kita sadari,” ujar Tito.
Apalagi, hasil kajian lembaga internasional seperti World Bank dan McKinsey menyebut Indonesia berpeluang besar menjadi negara berpenghasilan tinggi dan keluar dari middle income trap pada 2045.