196 nakes terpapar Covid-19 di Kudus, Netty: Jangan sampai lockdown seperti Malaysia

Pandemic fatigue membuat masyarakat Malaysia longgar dan abai prokes.

Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher saat rapat kerja di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta/Foto dok Fraksi PKS

Pemerintah didesak bergerak cepat tangani lonjakan serius kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Tercatat sebanyak 196 nakes terpapar Covid-19 dan satu meninggal dunia. Petugas pemakaman juga kewalahan akibat kurangnya sumber daya manusia (SDM) untuk membantu pemakaman jenazah.

"Pemerintah harus bergerak cepat untuk menekan laju kasus Covid-19 di Kudus. Seluruh fasilitas kesehatan yang ada di Kudus harus disiapkan menampung pasien. Antisipasi kekurangan  tempat tidur di rumah sakit dengan menyiapkan rumah sakit darurat dan meminta dukungan dari rumah sakit di seputar Kabupaten Kudus," ujar Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher dalam keterangan tertulis diterima Alinea, Kamis, (3/6/2021).

Kurangnya SDM pemakaman jenazah korban Covid-19, katanya, harus segera ditangani. "Dari informasi BPBD Kudus, jumlah pemakaman jenazah dengan prokes Covid-19 dalam satu hari bisa mencapai puluhan. Jika kekurangan petugas tentu akan menyebabkan waiting list pemakaman," ujar legislator Dapil Jawa Barat VIII ini.

Jika dibiarkan berlarut-larut, sambung Netty, tentu akan terjadi penumpukan jenazah yang sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat. "Selain itu, berita dan foto antrean jenazah di pemakaman tentu dapat menjadi psywar tersendiri bagi masyarakat. pemerintah harus cepat mengatasi hal ini dengan segera menambah SDM," tambahnya.

Netty juga meminta pemerintah agar memperhatikan penegakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Mikro di Kudus. "Aparat harus dikerahkan untuk memantau penerapan prokes dalam rangka PPKM Mikro. Masyarakat harus dipastikan taat dan disiplin dengan aturan  3M, terutama di tempat-tempat publik. Lalai dengan prokes berarti membiarkan diri sendiri dan orang lain  terpapar virus," ungkapnya.