2 emiten minuman beralkohol ramaikan bursa saham IHSG, bagaimana prospeknya?

Ada 4 faktor yang mendorong produsen minol menyemarakkan pasar modal.

Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. Google Maps/Bursa Efek Indonesia

Sedikitnya dua emiten minuman beralkohol (minol) melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal 2023. Mereka adalah PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk (BEER) pada 6 Januari dan PT Hatten Bali Tbk (WINE) pada 10 Januari lalu.

Dengan demikian, ada 4 emiten minol yang melepas sebagian sahamnya kepada publik (initial publik offering/IPO) via Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Sebelumnya adalah PT Multi Bintang Indonesia (MLBI) dan PT Delta Djakarta Tbk (DLTA).

Selama sepekan sejak melantai, performa harga saham BEER naik 6,2% dan WINE konsisten di zona hijau dengan kenaikan performa harga 8,9%. Adapun kedua pendahulunya, MLBI dan DLTA, justru turun 0,56% dan 0,27% dalam sepekan terakhir.

Pada saat IPO, BEER melepas 800 juta saham senilai Rp10 per saham atau setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan dengan target dana Rp176 miliar. Sementara itu, WINE melepas 678 juta saham senilai Rp50 per saham atau 25,02% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan target dana Rp87,46 miliar.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, berpendapat, ada 4 alasan kuat yang mendorong perusahaan minol menyemarakkan pasar modal. Pertama, kondisi daya beli dan konsumsi masyarakat Indonesia saat ini tergolong baik.