Dapat momentum, Anies disarankan bergerak taktis, efektif, dan lebih cepat

Anies harus berhati-hati partai-partai politik calon mitra koalisi memiliki pertimbangan lain jika telat merespons peluang.

Eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (kiri), berdiskusi dengan Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), di rumahnya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pada Selasa (25/10/2022). Twitter/@aniesbaswedan

Eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, disarankan bergerak lebih cepat, taktis, dan efektif. Dengan demikian, penundaan deklarasi koalisi, yang kemungkinan dipicu tertundannya pembahasan calon wakil presiden (cawapres), portofolio rencana pemerintahan, hingga narasi besar yang akan diusung, harus segera dituntaskan.

"Jika Anies telat merespons peluang, pihaknya harus berhati-hati jika partai-partai politik calon mitra koalisi, seperti Partai Demokrat dan PKS (Partai Keadilan Sejahtera), memiliki pertimbangan lain mengingat operasi penggalangan basis dukungan dari barisan koalisi lain juga sedang intensif dijalankan," tutur Peneliti Senior Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic), Jino Dwi Putra, dalam keterangannya, Senin (1/12).

Dirinya juga menyarankan Anies tidak terlalu lama mengambil keputusan strategis, khususnya soal cawapres dan skema koalisi, apabila Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memanfaatkan hari ulang tahun pada 10 Januari mendatang sebagai momentum deklarasi calon presiden (capres).

"Anies sebaiknya bisa memastikan skema koalisi dan menentukan cawapresnya di akhir Desember 2022 atau paling lambat awal 2023 mendatang," kata Jino.

Dia menyarankan demikian lantaran hasil survei Indikator Politik Indonesia periode 30 Oktober-5 November 2022, terutama tentang cawapres ideal untuk Anies, memperkuat riset senada yang dilakukan lembaga lain. Misalnya, Indostrategic, Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), dan VoxPol Center Research & Consulting.