Dampak pencapresan Anies terhadap perolehan suara NasDem versi SMRC

NasDem resmi mencapreskan Anies untuk bertanding pada Pilpres 2024 per 3 Oktober lalu.

Prosesi deklarasi pencalon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, sebagai presiden oleh Partai NasDem di NasDem Tower, Jakarta, pada Senin (3/10/2022). Twitter/@aniesbaswedan

Dukungan suara kepada Partai NasDem dari Indonesia timur mengalami penurunan karena mengusung Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, sebagai calon presiden (capres). Sementara itu, dukungan dari pemilih Indonesia barat belum mengalami penguatan berarti.

Direktur Riset Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Deni Irvani, menerangkan, dukungan di Indonesia timur kepada NasDem pada Mei 2021 mencapai 10,8%. Angkanya lalu menyusut menjadi 3,9% pada Agustus lalu.

Pada periode sama, dukungan kepada NasDem dari Jawa Barat (Jabar), provinsi dengan penduduk terbesar se-Indonesia, hanya naik tipis dari 0,4% menjadi 1,7%.

Kemudian, dukungan kepada NasDem dari pemilih nonmuslim sejak Mei 2021 ke Agustus 2022 menurun dari 6,8% menjadi 2,5%. Sementara itu, dukungan dari pemilih muslim belum banyak berubah, dari 3,3% menjadi 3,7%.

"Suara Nasdem di Indonesia bagian timur dan dari kelompok pemilih nonmuslim mengalami penurunan. Sementara hingga Agustus 2022, belum terlihat ada penguatan dukungan yang signifikan untuk NasDem dari Indonesia bagian barat dan kelompok pemilih muslim," kata Deni dalam paparannya, Kamis (6/10).