Dekapan oligarki di kubu Prabowo-Gibran 

Pasangan Prabowo-Gibran paling banyak disokong pebisnis besar di Pilpres 2024. 

Calon presiden Prabowo Subianto bertemu dengan mantan Ketua Umum Partai Golkar sekaligus pendiri Grub Bakrie, Aburizal Bakrie (kanan), Januari 2024. /Foto Instagram @prabowo

Pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka paling potensial tersandera kepentingan kaum oligarki jika memenangi Pilpres 2024. Potensi itu besar lantaran Prabowo-Gibran paling banyak disokong pebisnis besar. 

"Dilihat dari ketiga pasangan capres-cawapres yang ada, maka jelas pasangan Prabowo-Gibran memiliki potensi paling besar yang menjadi representasi dari kekuatan oligarki dan menjadi pelindung dari operasi oligarki," kata analis politik Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Airlangga Pribadi Kusman kepada Alinea.id di Jakarta, belum lama ini. 

Sejumlah pengusaha besar ikut "cawe-cawe" di Pilpres 2024. Di kubu Prabowo-Gibran, misalnya, terdapat nama pengusaha Aburizal Bakrie, Hashim Djojohadikusumo, Erwin Aksa, dan Boy Thohir, Jusuf Hamka, Erick Thohir, Airlangga Hartarto, dan Puteri Kuswisnu Wardani. 

Bercokol di kubu pasangan Anies-Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), ada nama Surya Paloh, Jusuf Kalla, Thomas Lembong, Gede Widiade, dan Leontinus Alpha Edison. Adapun pada pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, terdapat nama Arsjad Rasjid, Harry Tanoesoedibjo, Sandiaga Uno dan Sofyan Wanandi.

Belum lama ini, Boy Thohir sempat sesumbar sepertiga penguasa ekonomi Indonesia telah bergabung mengusung pasangan Prabowo-Gibran. Ia mengklaim pasangan jagoannya didukung grup perusahaan besar, semisal Djarum Group, Sampoerna Strategic Group, dan Adaro Group.