Demokrat AHY tepis klaim Moeldoko didaulat jadi ketum

Demokrat kubu AHY sebut Moeldoko pernah mencoba merebut kepemimpinan Partai Golkar, PPP, Hanura dan PAN. 

Kepala Staf Presiden Moeldoko saat meladeni pertanyaan wartawan di Gedung Bina Graha, Jakarta, Kamis (2/5)/Foto Antara.

Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani menilai, pernyataan Moeldoko mengklain menerima pinangan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang untuk menyelamatkan partai adalah satu bentuk penyesatan opini publik.

"Moledoko mencoba membangun kesan seolah menjadi aktor pasif yang menerima pinangan, namun kenyataan yang didukung oleh banyak bukti ia adalah aktor aktif sekaligus aktor kunci yang menggunakan mantan-mantan kader Partai Demokrat sebagai operator yang tergabung dalam GPK PD (Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat)," kata Kamhar kepada Alinea, Senin (29/3).

Kamhar menyebut, tindakan Moeldoko untuk memenuhi syahwat politiknya bukan kali pertama dilakukan. Sebelumnya, kata dia, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) itu pernah mencoba merebut kepemimpinan di Partai Golkar, PPP, Hanura dan PAN.  Hanya saja, semua usaha Moeldoki kandas lantaran partai tersebut adalah bagian dari koalisi pemerintah.

"Sehingga tak berhasil karena pergerakan Moeldoko bisa merusak konstelasi dan hubungan partai koalisi dengan pemerintah. Akan berbeda dampaknya jika operasi ini dilakukan terhadap Partai Demokrat yang berada di luar koalisi parpol pendukung pemerintah," katanya.

"Jadi kami tegaskan bahwa Moeldoko adalah aktor aktif yang menghalalkan segala cara, mengabaikan konstitusi Partai Demokrat dan berbagai peraturan perundangan serta regulasi lainnya untuk memenuhi ambisi politiknya," imbuh Kamhar.