Saling sikut dengan Nasdem karena Gibran, Demokrat klaim hal biasa

Menurut politikus Partai Demokrat, sentil-menyentil adalah seni berpolitik.

Anies Baswedan dan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka melakukan pertemuan di Solo, Jateng, Selasa (15//11). Instagram/@aniesbaswedan.

Kepala Badan Pembinaan Organisasi, Keanggotaan, dan Kaderisasi (BPOKK) Partai Demokrat, Herman Khaeron, mengatakan saling sentil-menyentil di Koalisi Perubahan merupakan hal biasa dalam dunia politik. 

Hal itu disampaikan Herman merespon munculnya nama Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, sebagai salah satu figur yang potensial dilirik oleh Partai Nasdem. Gibran dipandang potensial sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) bersama Anies Baswedan. 

Awalnya, nama Gibran ini disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali. Pernyataan Ali kemudian direspon oleh Ketua Bappilu DPP Partai Demokrat, Andi Arief.

"Ya, namanya dunia politik, artinya ada saja seni dalam berpolitik gitu. Kalau misalkan Nasdem menyentil persoalan karena memunculkan nama-nama disentil oleh Demokrat jangan memunculkan nama-nama," kata Ali usai sebuah diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (18/11).

Herman memastikan Koalisi Perubahan yang terdiri dari Nasdem, Demokrat, dan PKS tetap solid. Saat ini, kata dia, tiga parpol masih menyatukan pikiran terkait sosok cawapres. Diketahui, Demokrat sendiri mengusulkan nahkodanya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), sementara PKS mengusung Ahmad Heryawan (Aher).