Demokrat sebut isu utang Rp50 M untuk diskreditkan Anies: Banyak tokoh yang cemas

Sementara itu, Sandiaga Uno tidak mau lagi membahas masalah ini. Dia bahkan telah mengikhlaskan utang tersebut.

Demokrat sebut isu utang Rp50 M untuk diskreditkan Anies Baswedan. Alinea.id/Oky Diaz

Bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, dihantam isu miring jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Kali ini menyangkut dugaan utang-piutang Rp50 miliar kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno.

Koalisi Perubahan terdiri dari Partai NasDem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat. Utang Rp50 miliar tersebut berkaitan dengan kepesertaan pasangan Anies-Sandi pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.

Wakil Ketua Umum DPP Demokrat, Benny K. Harman, menilai, isu utang Anies Baswedan sebesar Rp50 miliar merupakan bagian dari skenario untuk mendiskreditkan jagoan Koalisi Perubahan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Setidaknya merusak citra eks Gubernur DKI Jakarta ini.

"Itu biasa itu, sudah mulai diproduksi narasi yang tujuannya untuk mendiskreditkan Anies Baswedan dengan berbagai cara: dengan membangun isu, membangun narasi politik identitas, membangun narasi Anies korupsi, membangun narasi Anies gagal di DKI, membangun narasi Anies itu orang Arab, membangun narasi Anies itu punya utang," tuturnya, Rabu (8/2).

Rumor utang Anies sebesar Rp50 miliar kepada Sandi, yang juga eks Wakil Gubernur DKI Jakarta muncul di tengah isu perjanjian politik dengan Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Perjanjian politik tersebut dikabarkan disusun kala Anies mengikuti Pilkada DKI Jakarta.