Dibanding Demokrat, Gerindra lebih berpeluang isi kursi menteri

Daya tarik Partai Gerindra untuk susunan koalisi sangat tinggi.

Presiden Joko Widodo (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) usai melakukan pertemuan di Istana Merdeka. Antara Foto

Pengajar Komunikasi Politik UGM Nyarwi Ahmad memprediksi, peluang Partai Gerindra untuk mendapat jatah kursi menteri di pemerintahan Jokowi-Ma'ruf terbuka lebar dibanding dengan Partai Demokrat.

Prediksi tersebut, didasari Nyarwi dari sejumlah pertemuan Presiden Jokowi dengan petinggi dua partai tersebut dalam dua hari terakhir. Dia melihat, pertemuan Jokowi dengan Prabowo jauh lebih cair dibanding dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Saya mendapat indikasi dari dua peristiwa itu. Pertama daya tarik Gerindra untuk susunan koalisi ini sangat tinggi. Artinya Gerindra dibutuhkan untuk memperkuat koalisi pemerintahan Jokowi mendatang. Sementara, daya tarik Demokrat masih belum terlalu kuat," kata Nyarwi, dalam sebuah diskusi, di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (12/10).

Menurutnya, Partai Gerindra itu lebih strategis untuk mendukung program pemerintahan Jokowi ke depan dibanding Partai Demokrat. Pasalnya, partai berlambang burung garuda itu mempunyai jumlah kursi yang lebih besar di parlemen.

"Dengan menarik Gerindra ke kubu Jokowi, artinya Pak Jokowi mendapat dukungan yang rill dari Gerindra. Itu dapat menjadi basis untuk amankan agenda politik selama lima tahun ke depan," ucap dia.