Elektabilitas Airlangga Hartarto kalah dari Dedy Mulyadi

Rendahnya elektabilitas Airlangga Hartarto akan memengaruhi eksistensi Partai Golkar.

Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, saat peresmian PIDI 4.0 di Jakarta, Kamis (2/12/2021). Dokumentasi Setkab

Elektabilitas Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto belum menunjukkan perkembangan signifikan jelang pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Sejauh ini, publik lebih memilih Dedy Mulyadi ketimbang Airlangga sebagai kader Partai Golkar yang masuk dalam survei top of mind Indikator Politik Indonesia terbaru.

Dalam survei itu, Dedy menempati urutan ke-9 dengan persentase 1,0%. Sedangkan Airlangga Hartarto berada di posisi ke-29 dengan persentase dipilih responden sebesar 0,1%.

Pengamat politik dari Universitas Universitas Airlangga Suko Widodo menilai, Partai Golkar belum cukup getol mempromosikan Airlangga. Publik lebih memilih Dedy lantaran mantan Bupati Purwakarta itu aktif di media sosial.

"Sejauh ini Dedy aktif di medsos dan kontennya cukup menarik. Cara pencitraan Airlangga kurang tepat," kata Suko saat dihubungi Alinea.id, Senin (10/1) malam.

Menurut Suko, belum meningkatnya elektabilitas Airlangga bukan berarti Menko Perekonomian itu tidak diterima publik. Dalam kacamatanya, Airlangga belum cukup intens melakukan komunikasi politik.