Ganjalan elektabilitas Anies Baswedan dan kredibilitas survei

Adi Prayitno, menilai, terlepas apapun hasil survei, Anies masih gelap gulita soal pencapresan.

Anies Baswedan. foto Antara

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi salah satu nama yang kerap disorot terkait peluang maju di ajang pemilihan presiden (pilpres) 2024. Berdasarkan survei Indonesia Political Opinion (IPO) terbaru, elektabilitas Anies melambung, dengan capaian 21,6%.

Elektabilitas Anies ini berada jauh di atas nama-nama yang kerap menduduki posisi teratas dalam berbagai survei, di antaranya Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (9,1%) dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (14,8%).

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, menilai, terlepas apapun hasil survei, Anies masih gelap gulita soal pencapresan. Menurutnya, capaian elektabilitas Anies saat ini bukanlah rujukan pasti untuk bursa capres, mengingat Anies tak lama lagi akan melepaskan jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Delapan bulan lagi akan berakhir masanya jadi gubernur. Di situ ujian pertama apakah Anies bisa pertahankan elekbilitasnya yang kalah jauh dari Prabowo dan Ganjar," kata Adi saat dihubungi Alinea.id, Senin (6/12).

Hal lain yang mengganjal Anies, kata Adi, ialah soal dukungan partai politik. Menurut dia, sejauh ini belum satupun parpol yang secara terbuka menyatakan dukungannya kepada mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu. Berbeda dengan Gubernur Jawa Tengah Ridwan Kamil (RK)  dan Ganjar Pranowo yang diminati parpol besar seperti Partai NasDem dan Partai Golkar.