Emak-emak paling direpotkan KBM anak kala pendemi

Padahal urusan rumah tangga bukan hanya soal sekolah, tapi cari nafkah.

Seorang ibu mendampingi anaknya belajar dengan metode dalam jaringan atau secara online karena belajar di sekolah ditiadakan selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Pekanbaru, Riau, bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional, Sabtu (2/5/2020). Foto Antara/FB Anggoro/hp.

Anggota DPR RI Saleh Partaonan Daulay menyebut keluhan proses kegiatan belajar mengajar (KBM) ala pandemi Covid-19 ini paling banyak dirasakan ibu-ibu rumah tangga.

Sebab, merekalah yang tinggal di rumah dan mengawasi kegiatan belajar anak-anaknya. Sedangkan suami biasanya pergi bekerja mencari nafkah.

Hal itu diungkapkan Saleh merespons kasus Dimas Ibnu Alias, seorang siswa SMPN di Rembang, Jawa Tengah, yang terpaksa belajar di sekolah sendirian lantaran tak punya smartphone untuk belajar secara daring.

Kasus Dimas, jelas politikus PAN ini, diyakininya banyak terjadi di berbagai daerah di Indonesia. "Sebab, ada banyak warga masyarakat yang tidak bisa mengakses internet. Terutama mereka yang tinggal di pelosok-pelosok dan daerah-daerah perbatasan. Keluhan yang banyak disampaikan antara lain tidak memiliki smartphone atau komputer untuk mengakses pembelajaran dari sekolah," ujar Saleh dalam rilisnya kepada media, Senin (27/7).

Selain itu, sambung Anggota Komisi IX DPR ini, ada banyak keluarga yang tidak mampu membeli kuota internet untuk online.