PKS kritik Erick Thohir: Urus Pertamina dan PLN, jangan keasyikan kampanye!

Erick Thohir disebut gagal fokus dalam kapasitasnya sebagai Menteri BUMN.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir didukung komunitas ojek online maju di Pilpres 2024. Foto: Istimewa

Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mulyanto meminta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir fokus mengurus Pertamina dan Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang di ambang kerugian. Ia menilai Erick jangan asyik kampanye ke berbagai daerah, namun lupa dengan kewajiban utamanya sebagai Menteri BUMN.

"Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani menyebutkan dua BUMN sektor energi rugi, PT Pertamina (Persero) mencapai Rp191,2 triliun dan PT PLN (Persero) mengalami kerugian sebesar Rp71,1 triliun, karena imbas lonjakan harga batu bara dan minyak mentah yang jadi bahan baku produksi kedua BUMN tersebut," kata Mulyanto kepada Alinea.id, Selasa (24/5). 

Mulyanto mendesak Erick harus bekerja dengan sungguh-sungguh agar kerugian kedua BUMN tersebut tidak terus bertambah. Sebab, kalau perusahaan pelat merah itu merugi, ujung-ujungnya rakyat yang akan menanggung deritanya. Pertamina dan PLN akan berlomba menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dan listrik.

"Menteri BUMN harus fokus pada isu-isu strategis BUMN, jangan gagal fokus dan lupa tugas dan fungsi. Yang saya amati Menteri BUMN ini gagal fokus. Sering mengangkat isu-isu kecil remeh-temeh seperti soal toilet SPBU (stasiun pengisian bahan bakar), pawang hujan, dan lainnya ketimbang mendalami isu besar strategis seperti soal kebakaran kilang Pertamina, lifting migas dan sebagainya," ujar dia.

"Apalagi selain sibuk untuk menangkis tudingan publik karena disebut ikut bisnis PCR, dan lainnya, kini Menteri BUMN ini sudah siap-siap kampanye capres," sambung Mulyanto.