Fahri Hamzah: Pegawai KPK dulu berpolitik, pimpinannya bermimpi jadi presiden

Wakil Ketua Umum Partai Gelora meyakini KPK sekarang jauh lebih baik dan lebih bertanggung jawab.

Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat Indonesi Fahri Hamzah/Foto Antara

Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah menyebut pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terdahulu berpolitik dan pimpinannya punya ambisi dan mimpi untuk menjadi presiden.

"Perbedaan @KPK_RI dulu dan sekarang akan nampak pada para pegawainya. Dengan segala maaf, yg dulu diracun untuk selalu ingin jadi pahlawan publik, pegawainya berpolitik bersama LSM dan pimpinannya bermimpi jadi presiden atau wakil presiden. Masa itu sudah lewat!," ujar Fahri Hamzah melalui akun Twitternya, Rabu (10/11/2021).

Untuk itu, mantan anggota DPR RI ini meminta Ketua KPK saat ini, Firli Bahuri, melakukan transformasi kerja sistemik dengan memperbaiki sistem, supervisi, koordinasi, dan monitoring seperti yang diamanahkan Undang-Undang KPK.

"Saya yakin, @KPK_RI  sekarang jauh lebih baik; lebih transparan, lebih bertanggung jawab, lebih prosedural dan lebih paham bahwa kerja ini tidak memerlukan penggalangan opini untuk mempengaruhi persidangan. Kebenaran adalah kebenaran. Jaksa dan penyidik KPK makin percaya diri," ungkapnya.

KPK sebelum era Firli Bahuri, jelas Fahri, memanen decak kagum dan pujian tapi berefek pada kerusakan dan disharmoni sistem. "Prestasi mereka ada di dunia maya dan citra tapi tidak ada dalam kenyataan. Ini memerlukan transformasi mindset dan itu yg dirancang pada revisi UU KPK. Cukuplah citra belaka!," tegasnya.