Politisi Nasdem minta Firli mundur dari Polri

Apabila Firli tidak mundur dari Polri, dikhawatirkan akan terjadi konflik kepentingan.

Firli Bahuri menjalani uji kepatutan dan kelayakan di ruang rapat Komisi III DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (12/9/2019)./Antara Foto

Anggota DPR dari Fraksi Partai Nasdem Zulfan Lindan mengatakan Ketua KPK terpilih Irjen Firli Bahuri harus keluar dari institusi Polri. Guna, menghindari konflik kepentingan di tubuh KPK, terutama karena latar belakang Firli dari pejabat Polri aktif.

"Jadi otomatis kan, ketika dia jadi komisioner KPK dia harus berhenti. Kalau tidak, ya ada konflik kepentingan doang," kata anggota Komisi III DPR yang ikut mencerca Firli saat uji kelayakan di DPR ini.

Dari lima pimpinan KPK yang baru terpilih, sosok Firli paling kontroversial. Saat mengikuti seleksi calon pimpinan KPK, ia dinyatakan melanggar kode etik berat lantaran telah bertemu dengan Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi. 

Berdasarkan hasil laporan Direktorat Pengawasan Internal KPK, Firli terbukti telah melangsungkan pertemuan dengan TGB pada 18 September 2018. Padahal, saat itu KPK tengah menyelidiki praktik dugaan korupsi kepemilikan saham PT Newmont yang melibatkan Pemprov NTB.

Diketahui, selain menjabat Deputi Penindakan KPK, Firli juga masih menjabat sebagai Kapolda Sumatera Selatan. Berdasarkan data kepatuhan penyerahan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Firli tercatat terakhir kali melaporkannya pada Maret 2019. Adapun total kekayaan Kapolda Sumatera Selatan itu ditaksir mencapai Rp18.226.424.386.