Geger rumor NasDem-PKB tarik menteri dari kabinet Jokowi

NasDem menyatakan, tidak ada hubungan pencapresan Anies dengan komitmen mendukung pemerintahan Jokowi hingga 2024.

Rumor Partai NasDem dan PKB menarik kader-kadernya dari kabinet Jokowi yang dihembuskan Fahri Hamzah bikin geger. Foto BPMI Setpres/Muchlis Jr.

Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah, melontarkan rumor bahwa calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan, akan mengumumkan mundurnya kader-kader partai pendukungnya pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dari pemerintahan Joko Widodo. Pernyataan tersebut disampaikannya melalui akun Twitter (X) pribadinya.

"Baru mendengar kabar baik bagi demokrasi kita, bahwa calon presiden no. 1 akan mengumumkan bahwa seluruh partai pendukungnya akan mundur dari kabinet pekan ini. Katanya, ini dalam rangka memantapkan posisi sebagai oposisi di pemilu nanti," twit @Fahrihamzah, Kamis (14/12). Ia pun memberikan catatan jika informasi yang disampaikannya tersebut masih perlu dikonfirmasi kepada yang bersangkutan.

Pasangan calon (paslon) Anies-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) atau Amin diusung Partai NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). NasDem dan PKB masih memiliki 3 kursi di Kabinet Indonesia Maju (KIM): Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar (NasDem); Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah (PKB); dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar (PKB).

Sementara itu, kendati tak mengutarakannya secara terbuka, Jokowi berpihak kepada pasangan calon (paslon) nomor urut 2 yang diusung Koalisi Indonesia Maju, beranggotakan Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat, Partai Gelora, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Garuda, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Sebab, putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, menjadi calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto.

Kala dikonfirmasi, Fahri membenarkan bahwa apa yang diutarakannya perlu dicek kembali validitasnya. Kendati begitu, eks politikus PKS ini berpendapat, langkah Anies yang berseberangan dengan Jokowi menyehatkan demokrasi.