Jabatan mentereng dan getol tebar pesona, mengapa elektabilitas Airlangga kecil?

Elektabilitas Airlangga bahkan dikalahkan oleh anak buahnya di Partai Golkar, Dedi Mulyadi.

Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto. Twitter/@airlangga_hrt

Elektabilitas Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto, tetap stabil di papan bawah. Bahkan berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia, tingkat keterpilihannya disalip anak buahnya, Dedi Mulyadi.

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, menilai, ada beberapa faktor yang menyebabkan elektabilitas Airlangga. Padahal, dia gencar memoles citra dalam hingga menduduki beberapa jabatan strategis.

Faktor pertama, strategi pencitraan Airlangga dengan memasang baliho, spanduk, hingga billboard dan pembagian semabko tidak berdampak secara elektoral. Cara tersebut hanya memengaruhi tingkat keterkenalannya.

"Yang kenal belum tentu suka dengan tokoh tersebut. Sebagian yang kenal ada yang suka," ucapnya kepada Alinea.id, Rabu (12/1).

Ipang, sapannya, menambahkan, posisi Airlangga sebagai pembantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) sehingga membuatnya membela kebijakan pemerintah, khususnya yang tidak pro rakyat, juga berimplikasi terhadap sikap publik yang tidak suka kepadanya. Faktor ini lebih berdampak terhadap elektoral dibandingkan memasang baliho.