Ijtima Ulama dan risiko politik Anies-Muhaimin

Ijtima Ulama kali pertama dilaksanakan dalam menyambut Pilpres 2019. Kala itu, dukungan diberikan kepada Prabowo Subianto.

Ijtima Ulama merekomendasikan Anies-Muhaimin sebagai paslon yang diusung pada 2024, adakah risiko politiknya? Twitter/@DPP_PKB

Ijtima Ulama merekomendasikan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) atau Amin sebagai pasangan calon (paslon) presiden-wakil presiden yang didukung pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Salah satu alasannya, visi misi yang diusung memiliki kedekatan secara psikologis dengan keulamaan.

Kendati begitu, dukungan tidak diberikan secara cuma-cuma. Ada 13 syarat dalam Pakta Integritas Ijtima Ulama yang harus dipenuhi jagoan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) ini.

Gayung bersambut, kata berjawab. Anies menyatakan kesanggupannya menjalankan Pakta Integritas Ijtima Ulama, yang dirumuskan dalam rapat di Kompleks Az-Zikra, Bogor, pada 18 November 2023, dengan dalih dirumuskan dari rasa yang sama: mencari keadilan dan perubahan.

"Kami mengapresiasi dan memandang ini sebagai sebuah amanah sebuah kepercayaan, bahwa ikhtiar untuk melakukan perubahan banyak mendapatkan dukungan dan kami memang ingin perubahan ini memprioritaskan keadilan di semua aspek," tuturnya, Sabtu (18/11).

"Insyaallah, amanah ini akan kami pegang sebaik-baiknya sehingga bisa memberikan manfaat bagi semua," imbuh eks Gubernur DKI Jakarta itu.