Jadi menteri Jokowi, strategi Prabowo raih kursi Presiden 2024?

Keputusan menjadi menteri dinilai menjadi ancang-ancang Prabowo untuk meraih kursi presiden ke depan.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) didampingi Wakil Ketua Umum Edhy Prabowo mengangkat ibu jari seusai bertemu Presiden Joko Widodo di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10)./ Antara Foto

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyatakan telah dipinang mantan rivalnya di Pilpres 2019, untuk menjadi Menteri Pertahanan. Pengamat politik dari Indonesia Public Institute (IPI), Karyono Wibowo, menilai hal ini merupakan strateginya untuk mencapai target menjadi pemenang dalam Pilpres 2024 mendatang.

Keputusan Prabowo untuk bergabung dengan pemerintah dan masuk dalam kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin, dinilai menjadi eksperimen politik baru yang dilakukan mantan Komandan Jenderal Kopassus tersebut. Dengan cara ini, Prabowo dapat memanfaatkan posisinya untuk menambah kekuatan dan dukungan politiknya di Pilpres 2024.

"Mungkin dia mengubah strategi lama dari oposisi, bergeser menjadi mitra koalisi pemerintah. Prabowo sedang berspekulasi mengadu nasib menjadi menteri untuk meraih kursi presiden ke depan," kata Karyono di Jakarta, Senin (21/10).

Meski demikian, Karyono mengatakan efektivitas cara ini masih dipertanyakan. Tingkat keberhasilannya, kata dia, akan bergantung pada dinamika politik yang terjadi ke depan.

Selain itu, Karyono juga menyebut kemungkinan lain yang berkebalikan dari analisis pertamanya. Menurutnya, keputusan Prabowo untuk menjadi menteri, juga dapat berarti sebagai indikator dirinya tak akan lagi maju sebagai capres pada pemilu yang akan datang.