Politikus Demokrat nilai Jokowi mempertontonkan kebodohan soal pemimpin berambut putih

Jokowi dianggap hanya membaca teks saat ucapkan kriteria sosok pemimpin yang memikirkan rakyat.

Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani. Foto facebook.com/kamhar.lakumani/photos

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai justru mempertontonkan dan melakukan pembodohan karena menyebut pemimpin yang memikirkan rakyat rambutnya sampai berwarna putih.

"Apa yang dilakukan Pak Jokowi sejatinya adalah praktek mempertontonkan kebodohan dan pembodohan. Tak ada satu pun literatur pada berbagai studi kepemimpinan yang bisa ditemukan bahwa keriput dan rambut putih adalah ciri pemimpin yang tahu penderitaan rakyat dan pro rakyat," kata Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani, kepada wartawan Senin (28/11).

Menurutnya, keriput dan rambut putih lebih tepat sebagai tanda-tanda penuaan.

Kamhar menilai, Jokowi tidak memahami isi pidatonya, karena hanya membaca teks yang disiapkan. Sebab, hal serupa juga pernah terjadi di awal pemerintahannya saat Presiden Jokowi menandatangani peraturan presiden (Perpres) yang menaikkan nilai uang muka pembelian kendaraan bagi pejabat negara pada 2015.

"Namun jika ini dilakukan secara sadar, sebagai bentuk endorsment terhadap calon presiden yang dipersiapkan dan dikehendakinya pada Pilpres 2024 mendatang, ini tidak etis dan berpotensi besar mencederai demokrasi," ucap Kamhar.