Jokowi dinilai plin-plan dalam menyikapi wacana tiga periode

"Saya pikir, Jokowi pemimpin plin-plan dan no consistency atau tak konsisten dengan ucapannya beberapa waktu lalu."

Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dokumentasi BPMI Setpres

Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk kesekian kalinya menegaskan, taat konstitusi dan mengikuti kehendak rakyat dalam merespons usulan tiga periode. Pernyataan tersebut disampaikan di depan para relawannya pada acara Musyarah Rakyat (Musra), Bandung, Jawa Barat (Jabar), pada Minggu (28/8).

"Saya ulangi, saya taat konstitusi dan kehendak rakyat," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta ini. Musra digelar relawan Pro Jokowi (Projo) dengan agenda menampung aspirasi tentang calon presiden (capres) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Menurut pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, pernyataan "taat konstitusi" ala Jokowi dalam merespons wacana tiga periode "bersayap". Pangkalnya, memungkin dirinya untuk kembali maju apabila UUD 1945 diamendemen.

"'Taat konstitusi' itu pernyataan 'bersayap'. Satu sisi, taat tak boleh maju lagi untuk ketiga kalinya; sisi yang lainnya, kalau konstitusi diubah boleh maju yang ketiga kalinya, itu juga taat konstitusi," katanya kepada Alinea.id, Senin (29/8).

Bagi Adi, Jokowi semestinya bersikap tegas dalam menyikapi wacana tiga periode, yang selalu didengungkan para pendukungnya. Bahkan, seharusnya mendorong relawannya berhenti mendengungkan usulan tersebut.