Aktivis khawatir pemerintahan Jokowi kembali ke Orba

Sebetulnya secara tidak langsung Jokowi ingin mengatakan orientasi pemerintahannya sebetulnya mengarah kepada pembangunan fisik.

Presiden Joko Widodo. Foto: Setkab.go.id

Aktivis dari Komite Pemilih Indonesia (TePI), Jeirry Sumampaw, mengkhawatirkan pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di masa periode keduanya akan kembali ke masa pemerintahan Orde Baru atau Orba.

Kekhawatiran itu muncul karena Jeirry melihat ada suatu kemiripan dalam pemerintahan Jokowi dengan pemerintahan Soeharto itu. Terlebih, dalam menjalankan roda pemerintahannya, Jokowi lebih mengedepankan hasil.

Dengan demikian, kata Jeirry, sebetulnya secara tidak langsung Jokowi ingin mengatakan bahwa orientasi pemerintahannya sebetulnya mengarah kepada pembangunan fisik, sekali pun dia menegaskan akan fokus kepada pembangunan sumber daya manusia.

“Ini persis sama dengan Orde Baru yang berkuasa 32 tahun. Saya kira 1967 ketika Soeharto jadi presiden, dia sudah mendeklarasikan pembangunan. Saya melihat ada kemiripan. Substansinya sama dan sudah kita lihat selama lima tahun terakhir ini, memang orientasinya ke sana (pembangunan fisik) dan kelihatannya ini akan diteruskan,” kata Jeirry dalam sebuah diskusi di Jakarta, Senin (4/11).

Dengan kembalinya ke Zaman Orba yang berorientasi pada pembangunan, Jeirry mengatakan, maka dapat dipastikan pemerintah akan mengundang banyak investor untuk masuk ke Indonesia. Hal tersebut berpotensi memberi ruang terhadap praktik korupsi.