KLB Partai Demokrat dituding atas dorongan uang dan proyek

Pendongkelan AHY melakukan tipu daya dengan menebar kabar bohong.

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra. Dokumentasi Pribadi

Partai Demokrat diambang perpecahan. Kepala Badan Komunikasi Strategis Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, menyebut, penyelenggara Kongres Luar Biasa (KLB) telah mengancam kader pemilik suara lantaran menolak hadir. 

Menurut dia, tindakan itu suatu bentuk serampangan oknum pejabat publik yang haus kekuasaan. "Berdasar, penuturan para kader dan pemilik suara sah, yang diancam karena menolak hadir, merupakan bentuk kesewenang-wenangan oknum kekuasaan yang menyalahgunakan kekuasaan dan kemampuan finansial untuk merebut paksa kursi Ketua Umum Partai Demokrat yang sah berdasarkan hasil Kongres V Tahun 2020," kata Herzaky, kepada wartawan, Jumat (5/3).

Herzaky menegaskan, pelaksanaan KLB itu merupakan buah dari kerja sama oknum pejabat publik dengan eks kader yang bergerak untuk mendapatkan tujuan tertentu. "Atas dorongan insentif money politics, jabatan, dan proyek, seperti yang dituturkan para kader yang menolak hadir," kata Herzaky.

Dia menilai, para pendongkel kepengurusan AHY kerap melakukan tipu daya dengan menebar kabar bohong, seperti banyaknya pemilik suara dan petinggi DPP yang mendukung.

"Pola ini sejak awal mereka terapkan ketika mencatut nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan sejumlah anggota kabinet," kata Herzaky.