Koalisi Perubahan didorong tempuh 'jalan ilmiah' tentukan cawapres Anies

Anies juga perlu 'menertibkan' para politikus di Koalisi Perubahan agar tidak saling berseberangan mengenai sosok cawapres.

Anies Baswedan berdiskusi bersama anggota Tim Kecil Koalisi Perubahan yang terdiri dari Partai Nasdem, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera, di DPP Partai Demokrat, beberapa waktu lalu. Foto: twitter.com/aniesbaswedan

Direktur Eksekutif Developing Countries Studies Center (DCSC-ASIA) Zaenal A Budiyono, mendorong ketiga partai politik di Koalisi Perubahan untuk melakukan 'jalan ilmiah' dalam menentukan sosok calon wakil presiden (cawapres) yang mendampingi Anies Baswedan.

Menurutnya, Anies juga perlu 'menertibkan' para politikus di Koalisi Perubahan agar tidak saling berseberangan mengenai sosok cawapres.

Hal ini disampaikan Zaenal merespons sosok cawapres Anies yang masih misteri. Menurutnya, sejak awal, ketiga elite partai Koalisi Perubahan sepakat bahwa sosok cawapres menjadi domain Anies. Oleh karenanya, kata Zaenal, masing-masing pihak harus berpegang pada komitmen tersebut, dan tidak saling memaksakan.

"Bahwa ada usulan nama dari masing-masing partai, hal itu sah-sah saja. Namun seharusnya lobi-lobi tersebut cukup dilakukan di "panggung belakang", dan bukan di depan publik," kata Zaenal dalam keterangannya, Senin (6/2).

Oleh karena itu, Zaenal menilai penting bagi Anies untuk 'menertibkan' para politisi dari Partai Nasdem, PD dan PKS agar tidak saling berseberangan terkait cawapres.