Kubu Jokowi tepis tudingan politisasi birokrasi

Bergabungnya Rosan Roeslani dan Bahlil Lahadalia ke kubu Jokowi-Maruf Amin, bukan sikap politik organisasi mereka.

Presiden Joko Widodo (kiri) menerima penghargaan dari Ketua Umum Kadin Rosan P. Roeslani (kanan) pada acara HUT ke-50 Kadin di Jakarta, Senin (24/9)./Antara Foto

Bergabungnya Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani dan Ketua Umum HIPMI Bahlil Lahadalia ke kubu Jokowi-Maruf Amin, menimbulkan dugaan bahwa pasangan Jokowi-Maruf Amin telah melakukan politisasi birokrasi.

Hal tersebut ditepis oleh para elite partai pendukung Jokowi-Maruf Amin, salah satunya adalah Sekjen Partai Nasdem Jhonny G Plate. Menurutnya, keputusan Bahlil bergabung ke Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf, bukanlah atas nama HIPMI, melainkan atas nama pribadi.

"Dia bergabung atas nama dirinya dan kompetensinya, karena nanti dia lah yang akan menggerakkan milenial group, dia sekarang di Direktorat Milineal. Jadi walaupun dia Ketua HIPMI, belum tentu juga kan di bawahnya ikut mendukung," katanya di DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (25/9).

Hal serupa juga disampaikan oleh Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo. Politisi Golkar itu mengatakan, sikap Ketua Kadin dan Ketua HIPMI tidaklah menceriminkan sikap koorporasi.

"Saya juga wakil Ketua Umum Kadin dan saya juga mendukung Jokowi-Amin, itu adalah sikap masing-masing, sikap pribadi pak Rosan, dan saya juga pembina di HIPMI, sikap Bahlil itu pribadi," ujarnya di lokasi.