Kudeta Demokrat imbas ketidaktegasan beroposisi

Ketidakjelasan posisi Partai Demokrat dalam politik jadi celah kudeta.

Peneliti senior LIPI R Siti Zuhro/Foto Antara

Kudeta Partai Demokrat dinilai imbas dari ketidakjelasan posisi partai yang sudah berumur 20 tahun tersebut. Demikian disampaikan Pakar Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro.

Menurutnya, Partai Demokrat yang tidak pernah dengan jelas dan tegas mengatakan berada di pihak oposisi atau berpihak kepada pemerintah, menjadi salah satu faktor gerakan kudeta. Kepercayaan terhadap Partai Demokrat pun luntur karena dalih partai penyeimbang.

“Jangan berada di tengah-tengah, malah jadi perangkap. Berikan kepastian. Kalau sejak awal jelas, masyarakat akan simpatik,” tutur Zuhro dalam diskusi pekanan Trijaya secara daring, Sabtu (6/3).

Di sisi lain, jelas Siti Zuhro, celah dari Partai Demokrat adalah penunjukan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ketua umum. Regenerasi yang dilakukan tersebut, dapat dikategorikan tidak dilakukan secara baik karena hanya melihat dari sisi tantangan di generasi milenial.

Senada dengan Siti Zuhro, Anggota Presidium Perhimpunan Pergerakan Indonesia Sri Mulyono mengatakan kudeta yang terjadi merupakan dendam masa lalu. Saat Anas Urbaningrum menjabat ketua umum, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengambil alih dengan dalih menyelamatkan partai.