Lockdown makin kencang disuarakan parpol koalisi dan oposisi

Sejumlah oknum kader partai politik turut menyuarakan lockdown cegah Covid-19.

Warga melintas di dekat akses masuk kampung yang ditutup di kawasan Pakem Sleman DI. Yogyakarta, Jumat (27/3)/Foto Antara/Andreas Fitri Atmoko.

Desakan langkah lockdown atau kuncitara (penguncian wilayah sementara) untuk mencegah sebaran coronavirus atau Covid-19 di Indonesia semakin menguat di ruang publik. Selain para ahli kesehatan, desakan muncul dari politisi Senayan. Baik dari partai oposisi maupun koaliasi pendukung pemerintah.

Persebaran kasus positif coronavirus semakin mengkhawatirkan. Per Kamis (26/3), Covid-19 meluas dan menjangkau 27 provinsi, meningkat dari sebelumnya, Senin (23/3), yang baru terlacak di 21 provinsi.

Politikus PPP Achmad Baidowi, misalnya, meminta pemerintah mempertimbangkan opsi kuncitara untuk kota-kota besar. Lantaran penyebaran Covid-19 sangat sporadis, khususnya di DKI Jakarta.

"Karantina secara ketat bisa dilakukan per wilayah secara bertahap, tidak perlu semua wilayah NKRI sekaligus. (Langkah kuncitara wilayah) Sambil menunggu perkembangan," ujar Awiek, sapaan akrabnya, via keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (26/3).

Sekretaris Fraksi PPP DPR RI ini menambahkan, jumlah pasien positif Covid-19 terus meningkat. Sementara imbauan pemerintah untuk bekerja, belajar dan beribadah dari rumah tidak menjadi kewajiban bagi warga.