Menhan: Jadi Muslim bukan Arab, Kristen bukan Yahudi

Menhan Ryamizard memperingatkan agar tidak ada kelompok yang berupaya mengganti Pancasila.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu berbicara dalam acara silaturahmi dan dialog tokoh bangsa di Jakarta, Senin (12/8). /Antara Foto

Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu memperingatkan kelompok-kelompok yang berupaya mengganti Pancasila sebagai ideologi bangsa. Menurut dia, siapa pun yang mencoba mengganti Pancasila adalah pengkhianat bangsa. 

"Dia pengkhianat terhadap proklamasi kemerdekaan Indonesia dan pengkhianat terhadap negara ini, pengkhianat terhadap kita semua, serta pengkhianat terhadap masa depan bangsa ini," kata Ryamizard saat membuka silaturahmi dan dialog tokoh bangsa bertajuk 'Pancasila Perekat Kita, Satu Nusa Satu Bangsa' di Grand Sahid Hotel, Jakarta, Senin (12/8). 

Menurut Ryamizard, Pancasila adalah ideologi negara yang sudah final yang terbukti ampuh mempersatukan berbagai suku, agama dan ras di Indonesia. Karena itu, ia menilai, Pancasila tidak perlu diperdebatkan lagi. 

"Pancasila adalah Indonesia itu sendiri. Mengganti Pancasila berarti mengganti Indonesia. Pancasila akan timbul dan tenggelam bersama negara ini. Hancurnya Pancasila adalah terpecahnya negara," jelas Ryamizard.

Lebih jauh, Ryamizard menegaskan, Indonesia bukan negara agama, tetapi negara yang masyarakatnya beragama. "Jadi Hindu bukan berarti menjadi orang India. Jadi Muslim bukan berarti jadi orang Arab dan jadi Kristen bukan berarti menjadi orang Yahudi. Kita harus tetap menjadi orang Nusantara," ujar Ryamizard mengutip ucapan sang proklamator Soekarno.