Minta maaf kasus Andre, Gerindra ungkap hasil investigasi awal

Andre Rosiade terancam tidak dicalonkan sebagai gubernur Sumbar di Pilkada 2020.

Anggota Komisi VI DPR Fraksi Gerindra, Andre Rosiade saat diwawancara wartawan/Foto Antara.

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra meminta maaf atas kasus Wakil Sekretaris Jenderal-nya (Wasekjen), Andre Rosiade, yang disebut terlibat dalam penggerebekan terhadap pekerja seks komersial (PSK) inisial NN, di sebuah hotel berbintang di kawasan Bundo Kanduang, Sumatera Barat (Sumbar), belum lama ini. 

"Nah untuk itu DPP Partai Gerindra juga menyampaikan prihatin, meminta maaf kepada masyarakat apabila kemudian membuat situasi menjadi tidak kondusif," kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (7/2).

Partai Gerindra, sambung Dasco, merasa bertanggung jawab atas peristiwa ini. Partai akan membentuk tim investigasi untuk dikirimkan ke Sumbar guna mencari informasi sebenarnya.

Wakil Ketua DPR itu mengakui, dari hasil investigasi awal ini tim DPP Gerindra telah menemukan fakta bahwa Andre tidak sedang berada di dalam kamar saat kejadian. Namun, Andre tetap akan dipanggil oleh DPP Partai Gerindra untuk dimintai klarifikasinya secara langsung.

"Segala sesuatunya nanti berpulang dari hasil verfikasi di Majelis Kehormatan DPP Partai Gerindra," terang dia.