Misi muskil mewujudkan koalisi pilkada rasa pilpres

Konstelasi politik di daerah belum tentu sama dengan di tingkat nasional.

Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus capres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menghadiri kampanye akbar Prabowo-Gibran di Malang, Jawa Timur, Februari 2024. /Foto Instagram @prabowo

Wacana mereplikasi kerja sama politik di tingkat Pilpres 2024 ke pentas Pilkada Serentak 2024 digaungkan para politikus koalisi parpol pendukung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran). Pemetaan politik di daerah mulai dilakukan untuk merealisasikan wacana itu. Para kandidat pun mulai dilirik.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai NasDem Hermawi Taslim menegaskan partainya akan membawa Koalisi Perubahan hingga pilkada serentak yang bakal digelar pada November 2024. Mengusung pasangan AMIN, koalisi beranggotakan NasDem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

"Kami sungguh-sungguh berusaha untuk terus mempertahankan koalisi ini sampai pilkada. Kami akan mulai dari (Pilgub) DKI (Jakarta)," kata Hermawi dalam jumpa pers di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Jumat (15/3).

Di kubu Prabowo-Gibran, Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mewacanakan hal serupa. Ia menyebut sejumlah parpol di Koalisi Indonesia Maju (KIM) berencana kembali berkoalisi untuk Pilkada Serentak 2024.

Selain Gerindra, KIM beranggotakan tiga parpol penghuni parlemen lainnya, yakni Golkar, Demokrat, PAN. Pasangan Prabowo-Gibran juga diusung 5 partai nonparlemen, yakni Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelora, Partai Garuda, dan Partai Rakyat Adil Makmur (Prima).