Visi-misi pendidikan Prabowo-Gibran cs: Normatif dan bau kepentingan elektoral

Tidak ada rincian strategi untuk merealisasikan program-program yang ditawarkan Prabowo-Gibran, Ganjar-Mahfud, dan Anies-Muhaimin.

Calon presiden Prabowo Subianto berfoto dengan mahasiswa Universitas Gadjah Mada di sela-sela acara Mata Najwa di Yogyakarta, September 2023. /Foto Instagram @prabowo

Memajukan dunia pendidikan menjadi salah satu misi utama yang bakal dijalankan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar jika memenangi Pilpres 2024. Ketiga pasang kandidat secara khusus memasukkan program-program terkait pendidikan dalam dokumen visi-misi mereka. 

Prabowo-Gibran terlihat mereplikasi program kerja pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) di bidang pendidikan. Dengan mengganti Nawa Cita menjadi Asta Cita, relatif tak ada hal baru yang ditawarkan pasangan itu, terkecuali program makan siang gratis dan susu gratis di sekolah dan pesantren. 

Secara khusus, Prabowo-Gibran ingin membangun fasilitas pendidikan yang layak bagi publik. Itu bakal dilakukan dengan membangun sekolah-sekolah unggul yang terintegrasi di setiap kabupaten dan kota serta renovasi sekolah-sekolah yang butuh perbaikan. 

Untuk meningkatkan kesejahteraan pengajar, pasangan itu juga berencana menaikkan gaji guru dan dosen. Penguatan sains, teknologi, dan digitalisasi pendidikan juga jadi salah satu misi mereka jika memenangi Pilpres 2024. 

Ganjar-Mahfud punya program-program yang lebih spesifik. Setidaknya ada beberapa program yang mengemuka, semisal Wajib Belajar 12 Tahun Gratis dan Satu Keluarga Miskin, Satu Sarjana. Untuk program sekolah gratis, Ganjar-Mahfud berencana mentransformasi pendidikan, termasuk di antaranya dengan memasifkan tele-education secara merata di seluruh sekolah.