Nasdem beri sinyal cabut dari koalisi, Demokrat minta tak perkeruh suasana

Tim kecil yang dibentuk Nasdem, Demokrat, dan PKS masih terus membangun komunikasi dan tidak merasakan adanya persoalan.

Ketua Partai Demokrat Herman Khaeron. Foto: dpr.go.id/Kresno/od

Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron buka suara mengenai Partai Nasdem, yang mengisyaratkan bakal meninggalkan Koalisi Perubahan, jika tidak juga mencapai kesepakatan (deadlock) dalam menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Menurut Herman, apa yang disampaikan kader Nasdem hanyalah sebuah dinamika politik.

"Kalau ada suara-suara individu yang merupakan dinamika, bagian menuju kepada terwujudnya koalisi itu biasa saja. Ini kan politik," ujar Herman di komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/1).

Menurut Herman, tim kecil yang dibentuk Nasdem, Demokrat, dan PKS masih terus membangun komunikasi dan tidak merasakan adanya persoalan. Dia menyebut, saat ini hanya tinggal pemantapan untuk membangun visi-misi bersama di Koalisi Perubahan.

"Dan kalau kemudian ada dinamika dan statement-statement, saya kira itu sebuah dinamika politik saja," katanya.

Herman menilai wajar apabila Partai Demokrat mengusulkan nahkodanya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres. Selain didukung oleh infrastrukur partai dari tingkat pusat hingga ranting, AHY juga memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk menjadi pendamping Anies Baswedan.