Pakar amini pernyataan elite PPP soal KIB rawan bubar, ini faktornya

"KIB ini bisa jadi 'Koalisi Indonesia Bubar', bukan 'Koalisi Indonesia Bersatu' lagi."

Pakar amini pernyataan elite PPP, Romahurmuziy alias Rommy, soal Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) rawan bubar. Alinea.id/Marselinus Gual

Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) berpeluang bubar. Pangkalnya, hingga kini belum belum menentukan pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) dan kepentingan masing-masing partai politik (parpol) belum terkonsolidasi dengan baik.

Direktur Eksekutif Developing Countries Studies Center (DCSC) ASIA, Zaenal A. Budiyono, mengakui KIB lebih dahulu terbentuk daripada koalisi parpol lainnya dalam menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpre) 2024. Namun, memiliki kesulitan untuk mencapai konsensus pasangan capres-cawapres yang diusung.

Dari tiga parpol anggota KIB, baru Partai Amanat Nasional (PAN) yang secara terbuka menyodorkan nama Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, dan Menteri BUMN, Erick Thohir. Adapun Partai Persatuan Pembangunan (PPP) cenderung ke Sandiaga Uno dan Partai Golkar masih memprioritaskan Ketua Umumnya, Airlangga Hartarto.

"Golkar dan PPP tidak sejalan dengan manuver [PAN] tersebut karena sejauh ini Golkar masih bertahan dengan nama Airlangga Hartarto sebagai capres, sementara PPP semakin dekat ke Sandiaga Uno untuk mendampingi Ganjar," ujar Zaenal dalam keterangannya, Kamis (9/3). 

Menurutnya, beragamnya kepentingan ketiga parpol tersebut membuat Ketua Majelis Pertimbangan PPP, M. Rohamurmuziy alias Rommy menyimpulkan KIB jalan ditempat. Koalisi pun rawan pecah.