Pemerintah diminta jangan "hit and run" tangani bencana

Penanganan bencana harus diintegrasikan dengan membuang ego sektoral.

Penampakan banjir di Kota Manado, Jumat (22/1) sekitar pukul 12.00/Foto BPBD Kota Manado via BNPB

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Netty Prasetiyani Aher, meminta pemerintah mencari terobosan  penanganan bencana yang terintegrasi dari hulu ke hilir, solutif dan preventif, serta jangan "hit and run".

"Banyak wilayah di Indonesia rawan banjir akibat kerusakan lingkungan, pendangkalan sungai dan pembangunan dengan amdal asal-asalan," kata anggota Komisi IX DPR RI ini dalam keterangan tertulis, Kamis (11/2).

Negara, lanjutnya, tidak bisa membiarkan banjir seolah menjadi  langganan masyarakat karena tidak ada langkah penanganan yang terintegrasi dari hulu ke hilir, solutif, permanen dan preventif.

"Pemerintah dengan kewenangan anggaran dan eksekusi seharusnya mampu mencari terobosan out of the box," lanjutnya.

Netty juga meminta pemerintah agar tidak melakukan penanganan banjir dengan pola "hit and run," yakni menyapa rakyat saat banjir datang dengan bantuan ala kadarnya. Namun setelah surut, langkah antisipatif lambat dieksekusi atau kurang efektif.