Isu kudeta Partai Demokrat, pengamat: Jangan-jangan AHY dan Moeldoko satu garis

Ray Rangkuti menilai, akan terjadi hal di luar dugaan di balik skenario isu kudeta Partai Demokrat.

Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) twitter @OssyDermawan.

Direktur Eksekutif Pusat Kajian Politik (Puskapol) Universitas Indonesia, Aditya Perdana menilai, ada keuntungan yang didapat oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Moeldoko, dan Partai Demokrat di balik isu kudeta.

"Jangan-jangan skenarionya Partai Demokrat, AHY, dan Moeldoko itu satu garis. Jangan-jangan semuanya malah satu garis, dan kita enggak tahu juga. Dalam politik enggak ada yang tahu, apa yang disampaikan pada publik bisa jadi bukan hal yang sesungguhnya," ujar Adit dalam webinar bertajuk "Isu Reshuffle, Pilkada, Kudeta Demokrat," yang ditayangkan di akun YouTube PARA Syndicate, Jumat (5/2).

Dia mengatakan, skenario di balik isu tersebut ditujukan untuk proses pencanangan calon presiden (capres) 2024. Hal itu dilandasi, tokoh penokohan merupakan sentral bagi partai politik dalam ajang pilpres.

"Makanya tidak heran, semua dalam pemilu pilpres kita sejak 2004 sampai sekarang yang dicari itu figur, bukan kekuatan dari partainya. Jadi partai itu dianggap hanya sekadar kendaraan," kata dia.

Adit mengungkapkan, elite politik akan menggaet seorang tokoh yang berpotensi besar memiliki tingkat elektabilitas tinggi. Sebab, berdampak pada partai politik tersebut.