Penumpang KRL positif Covid-19, DPR minta pemerintah tak 'ngeyel'

Kebijakan PSBB sia-sia bila KRL tetap diizinkan beroperasi

Sejumlah penumpang berdesakan di dalam KRL Commuter Line dari arah Bogor ke Jakarta Kota di Stasiun Depok Baru, Depok, Jawa Barat, Senin (23/3)/Foto Antara/Asprilla Dwi Adha.

Tiga penumpang kereta rel listrik (KRL) Bogor-Jakarta dinyatakan positif Covid-19 usai menjalani tes polymerase chain reaction atau PCR yang dilakukan terhadap 325 penumpang secara sampling.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Syarief Abdullah Alkadrie menegaskan, pemerintah harusnya sudah mulai bisa berpikir secara radikal untuk menghentikan operasi KRL selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB). 

Jika tidak, politikus NasDem ini pesimistis penerapan PSBB akan berjalan efektif.

"Kalau secara radikal harusnya sudah dihentikan. Itu lebih aman. Maka saya katakan tadi, ketika ditetapkan PSBB itu kan harusnya semua sudah terkoordinasi, sudah komprehensif semua. Artinya konsekuensi dan sebagainya harus dilaksanakan," kata Syarief saat dihubungi Alinea.id, Senin (4/5).

Menurut Syarief, dalam hal ini Komisi V sudah lama mengingatkan agar pemerintah sebaiknya menghentikan operasional KRL atau angkutan umum dengan skala penumpang besar sejak lama.