Pilpres 2024: Approval rating Jokowi katrol elektabilitas Ganjar, berikut penjelasannya

"Jika kinerja pemerintah Jokowi ke depan dinilai semakin positif, capres pengusung tema keberlanjutan akan mendapat dukungan lebih besar."

Tinggi ataupun rendahnya approval rating Presiden Jokowi dinilai mengatrol elektabilitas Ganjar pada Pilpres 2024. Dokumentasi Pemprov Jateng

Kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) periode kedua disebut berpengaruh terhadap preferensi pemilih pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Ini terlihat pada elektabilitas calon presiden (capres) dalam hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada April dan Mei 2023.

Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, menyampaikan, masyarakat yang puas dengan kinerja Jokowi cenderung menginginkan capres yang dapat melanjutkan kebijakan pemerintah saat ini. Pun demikian sebaliknya.

"Jika kinerja pemerintah Jokowi ke depan dinilai semakin positif, maka capres pengusung tema 'keberlanjutan' akan mendapat dukungan lebih besar. Sebaliknya, jika kinerja presiden merosot, maka capres pengusung tema 'perubahan' akan mendapat keuntungan," ucapnya dalam keterangannya, Selasa (9/5).

Dalam riset SMRC pada bulan ini, terang Deni, sebanyak 33% publik menginginkan presiden baru mengubah program Jokowi. Adapun yang mau keberlanjutan 57%. Sebesar 10% sisanya belum menjawab.

Menurutnya, hasil tersebut selaras dengan tingkat kepuasan publik (approval rating) terhadap pemerintahan Jokowi. Sebanyak 64% dari total 78,8% pemilih yang puas dengan kinerja petahana mau calon presiden (capres) 2024 melanjutkan program saat ini.