PKB minta Kamus Sejarah Indonesia diperbaiki: Ini kesalahan fatal

PKB ingatkan Mendikbud Nadiem jangan teledor ulangi kesalahan yang sama.

Mendikbud Nadiem Anwar Makarim/Foto Dok Kemendikbud.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB), Daniel Johan meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menarik peredaran Kamus Sejarah Indonesia Jilid I, lantaran meniadakan pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Kiai Hasyim Asy'ari.

Sementara tokoh yang dianggap penyokong radikalisme seperti Abu Bakar Baa'syir malah mendapat tempat dalam kamus tersebut. "Ini kesalahan fatal buat bangsa. Segera perbaiki dan tidak terulang kesalahan yang sama," kata Daniel kepada Alinea.id, Selasa (20/4).

Daniel menegaskan, Menteri Pendidikan dan Kebuyaan, Nadiem Makarim, harus mengevaluasi total kementeriannya karena dianggap kerap membuat blunder. Kemendikbud sebelumnya juga mendapat sorotan karena menghilangkan kewajiban pendidikan Pancasila dan Bahasa Indonesia di pendidikan dasar, menengah, dan perguruan tinggi dalam Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 Standar Nasional Pendidikan (PP SNP).

"Jangan teledor dan mengulangi kesalahan yang sama. Ini masalah sejarah bangsa yang sangat fundamen," ujar Daniel.

Sementara itu, Ketua Umum NU Circle, R. Gatot Prio Utomo mengatakan pihaknya merasa kecewa dan tersinggung dengan terbitnya Kamus Sejarah Indonesia itu. Pria yang akrab disapa Gus Pu meminta Nadiem Makarim bertanggung jawab atas hilangnya jejak sejarah ini.