PKB paling memungkinkan lompat pagar dari koalisi Jokowi

Apabila partai politik koalisi tidak setuju dengan pilihan cawapres Jokowi, PKB paling memungkinkan keluar dari koalisi.

Apabila Jokowi salah memilih pasangan, partai politik koalisi kemungkinan lompat pagar./Antara Foto

Sikap partai politik (parpol) yang mengulur-ngulur waktu mengumumkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) menjelang penutupan pendaftaran capres-cawapres di KPU, dinilai wajar. Bukan pemandangan yang aneh sambil menunggu capres Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan pasangannya, parpol bermanuver.

Peneliti dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Aji Al Farabi memprediksi parpol akan melakukan banyak manuver menjelang pengumuman pasangan capres-cawapres sebelum KPU menutup pendaftaran pasangan capres-cawapres pada 10 Agustus mendatang. 

Ditanya soal sikap Partai Demokrat yang baru akan mengumumkan pasangan capres- cawapres setelah Jokowi mengumumkan pasangannya, sebagai siasat untuk menunggu kemungkinan adanya partai koalisi yang mengalihkan dukungan.

Seperti diketahui enam partai politik yang mendukung capres Jokowi antara lain: PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Nasdem, Partai Hanura, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

"Kalau semua partai politik pendukungnya solid menerima cawapres yang dipilih Jokowi, maka Jokowi akan aman. Tapi bisa saja partai pendukungnya tidak solid," kata Aji pada Sabtu (14/7).