Oposisi tidak ada, kebangkitan masyarakat akan terjadi

Jika Gerindra masuk ke koalisi, kebangkitan masyarakat (civil society) akan memposisikan diri sebagai oposisi bagi pemerintah.

Mahasiswa dari sejumlah elemen mahasiswa se-Jabodetabek berunjuk rasa di depan kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Mahasiswa se-Jabodetabek turun ke jalan berdemonstrasi menolak UU KPK dan pengesahan RUU KUHP. Unjuk rasa ini menandakan kebangkitan masyarakat atas kondisi negara./Antara Foto

Ditinggal partai koalisinya yakni: Gerindra dan Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tetap memilih opsisi. PKS tetap berada di luar barisan partai pendukung Joko Widodo (Jokowi). 

"Kita tidak pernah mikirin, sendirian atau tidak. Yang jelas ketika tidak ada satu pun partai yang siap di oposisi, maka PKS siap. Agar ada kepantasan demokrasi," kata Presiden PKS Sohibul Iman pada Sabtu (12/10).

Mengingatkan kembali, PKS, Gerindra termasuk PAN dan Demokrat berada dalam satu koalisi pada Pilpres 2019. Usai Pemilu 2019, Gerindra buang badan dan berencana merapat ke kubu Jokowi. Hal yang sama juga dilakukan Partai Demokrat. 

Sohibul mengatakan PKS menghormati pilihan Gerindra dan Demokrat. Ia berharap, Gerindra dapat diterima dengan baik oleh barisan parpol pendukung Jokowi.

"Kita doakan, semoga sinyal Demokrat dan Gerindra mau merapat itu disambut baik oleh Pak Jokowi, dan partai-partai koalisinya," pungkas Sohibul.