PPP kubu Djan Faridz disebut merapat usai Romahurmuziy tertangkap

Merapatnya kubu Djan Faridz untuk menyelamatkan PPP agar lolos ambang batas parlemen.

Para pengurus PPP Muktamar Jakarta saat melakukan konferensi pers di Jakarta, Senin (12/11). Foto: Robi Ardianto/Alinaea.id

Pascatertangkapnya Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan, Muhammad Romahurmuziy oleh KPK atas kasus korupsi jual beli jabatan di Kementerian Agama, kader PPP kubu Djan Faridz diklaim merapat untuk kembali menyelamatkan partai berlambang Kakbah itu agar lolos dari ambang batas parlemen atau parliamentary threshold 4%.

“Beberapa teman kemarin berada di kubu Pak Djan Faridz sekarang mulai berpikir untuk bareng-bareng menata PPP. Saya tak tahu apakah karena dulu mereka berhadapan dengan Mas Romy atau bagaimana. Sekarang Mas Romy tidak lagi berada di PPP, mereka punya pemikiran yang lain untuk bareng-bareng membesarkan PPP,” kata Wakil Ketua Umum PPP, Arwani Thomafi, di Jakarta pada Selasa, (19/3).

Tak hanya itu, Arwani lebih lanjut mengatakan, setelah diambil keputusan bahwa Suharso Monoarfa resmi menggantikan Romahurmuziy sebagai Ketua Umum PPP, pihaknya bakal mengerahkan para kader PPP di akar rumput untuk mengamankan suara PPP. 

 “Tertangkapnya Romy ternyata membuat para kader PPP di akar rumput mulai dari alim ulama, para tokoh, kader, bahkan santri turun gunung untuk mengamankan suara PPP di daerah masing-masing, agar tidak merosot pada 17 April 2019 nanti,” ujar Arwani.

Peneliti Politik Para Syndicate, Arief Nurcahyo, mengatakan dengan terseretnya Romy ke dalam kasus hukum dapat membuka peluang bersatunya kekuatan PPP, yang sampai saat ini masih terpecah menjadi dua kubu yakni kubu Romy dan Djan Faridz.