Insiden penembakan polisi mabuk di Cengkareng, PPP ungkit RUU Minol

Wacana RUU Larangan Minol nongol lagi pascainsiden penembakan di kafe Cengkareng

Foto Ilustrasi/Pixabay.

Ketua Dewan Pengurus Pusat Partai Persatuan Pembangunan (DPP PPP), Achmad Baidowi menilai pelaku penembakan dalam pengaruh minuman berakohol telah mencoreng nama baik Indonesia di mata dunia.

Jika ini dibiarkan, kata Baidowi, bukan tidak mungkin akan menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Pasalnya, dampak buruk minuman keras (miras) ini dianggap akan merusak sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Oleh karena itu sejak periode dulu Fraksi PPP mengusulkan untuk segera disahkan RUU Larangan Minuman Alkohol (Minol). Kami memandang perlunya regulasi ini untuk menghindari kegaduhan dan banyaknya korban nyawa yang diakibatkan oleh miras," kata politikus sapaan Awiek itu, dalam keterangannya, Jumat (26/2).

Menurutnya, rencana pemerintah untuk membuka keran investasi industri minunan keras perlu ditinjau kembali. Pasalnya, terdapat dampak buruk yang akan terjadi bila kebijakan itu terealisasi.

"Masa depan anak cucu kita bersama akan terancam kalau sampai ini dilegalkan. Tidak hanya itu dampaknya akan semakin parah," tutur Awiek.