Pulang haji, posisi Ketua Rais Aam akan diganti

Mengacu pada AD/ART PBNU, posisi KEtua Rais Aam tidak bisa merangkap jabatan di bidang politik.

Sebelum menunaikan ibadah haji, Kyai Maruf Amin kunjungi PBNU./ Robi

Terpilihnya Maruf Amin sebagai cawapres Joko Widodo, membuat posisinya sebagai Rais Aam di Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) mesti diganti. Ini sesuai dengan AD/ART PBNU yang melarang Ketua Rais Aam merangkap jabatan di bidang politik.

"Oleh karena itu, nanti sepulangnya beliau dari haji, kami akan mengadakan rapat lengkap Mustasyar (jajaran dewan penasihat syuriah) dan Syuriah," kata Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj di kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta, Selasa (14/8). 

Posisi Maruf nantinya akan diganti Wakil Rais Aam Miftachul Akhyar. ia merupakan pengasuh Ponpes Miftahul Jannah, Kedung Tarukan. 

Keberangkatan haji Maruf rencananya akan diantar Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar dan pengurus PBNU lainnya, Rabu (14/8). 

"Saya beserta semua keluarga besar akan mendoakan, semoga Kyai Maruf yang akan berangkat haji, menjadi haji mabrur dan kembali dalan keadaan sehat wal afiat," kata Cak Imin.