Rapat dengan Komisi III DPR, Densus 88 minta digelar tertutup

Densus 88 sedang mendapat sorotan terkait penembakan tersangka teroris dokter Sunardi di Sukoharjo.

Suasana rapat di Komisi III DPR, Senayan, Jakarta. Foto: Istimewa

Komisi III DPR menggelar rapat dengan Densus 88 Antiteror Polri di ruang rapat Komisi III DPR, Senayan, Jakarta, Senin (21/3). Rapat digelar secara tertutup dengan alasan informasi yang diberikan Densus 88 bersifat rahasia dan terdapat sejumlah laporan yang masih dalam proses penyidikan.

Adapun agenda yang akan dibahas dalam rapat tersebut antara lain terkait data-data kasus terorisme dan evaluasi tugas dan fungsi, termasuk pola koordinasi dengan instansi lain. 

"Karena mengingat materi-materi yang kami paparkan berhubungan dengan informasi-informasi intelitejen, dan banyak juga yang on going proses penyidikan, hingga kami harapkan rapat lebih bagus tertutup," ujar Kepala Densus 88 Irjen Pol Marthinus Hukom sebelum memulai rapat.

Pimpinan rapat Komisi III Bambang Wuryanto pun menyatakan rapat digelar secara tertutup. Namun demikian, dia meminta Marthinus melakukan konferensi pers usai rapat bersama Komisi III.

"Rapat saya nyatakan tertutup, dengan catatan nanti setelah rapat dilanjutkan press conference. Sehingga press conference bisa disaring. Ini bagian dari pertanggung jawaban kita kepada publik. Rapat saya nyatakan terbuka dan tertutup," ujar politikus PDI Perjuangan itu.