Rizal Ramli: Tolong masing-masing kubu tawarkan menu yang baik

Rizal meminta bentuk politik yang seperti ini dihentikan, sebab dapat membawa pembodohan bagi masyarakat.

Ekonom senior Rizal Ramli ./Kudus Purnomo Wahidin

Ekonom senior Rizal Ramli angkat bicara terkait pernyataan masing-masing kandidat capres dan cawapres yang belakang kerap menjadi polemik di masyarakat.

Menurut Rizal, seharusnya masing-masing pihak tak perlu mengeluarkan kata-kata yang sifatnya menyindir, sebab menurutnya hal tersebut bukanlah esensi dari kontestasi, yang seharusnya mengedepankan program dan gagasan.

"Fokuslah ke hal yang penting buat bangsa, jangan bikin ramai saja, bikin media senang. Cobalah bahas hal yang penting-penting," paparnya di Pusat Mereka Prabawo-Sandi di Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (9/11).

Mantan Menteri Kemaritiman ini memandang, politik Indonesia saat ini sama seperti dengan yang ia amati saat Pemilu Amerika Serikat pada dekade 1980-an. Kala itu George Bush senior berhasil mengalahkan Michelle Dukakis, karena adanya pemberitaan yang dianggapnya tak esensial.

"Waktu itu kalahnya Michael Dukakis karena melepaskan penjahat kulit hitam, bernama Willie Norton, begitu dilepas dia perkosa lagi orang kulit putih, akhirnya jadi isu besar sekali seolah-olah Partai Demokrat asalnya Michael Dukakis itu membela kulit hitam, jadinya Bush senior yang menang, gejalanya mirip dengan di Indonesia," jelasnya.