Survei IPO: Sandi paling disukai, elektabilitas Prabowo kian merosot

Peningkatan elektabilitas Sandiaga Uno dipengaruhi beberapa faktor. Di antaranya karena kejenuhan publik atas ketokohan Prabowo.

Ilustrasi. Pixabay

Survei Indonesia Political Opinion (IPO) terbaru menemukan, Prabowo Subianto yang digadang-gadang kembali diusung Gerindra dalam kontestasi Pilpres 2024, ternyata elektabilitasnya kian merosot. Jika pemilihan presiden dilaksanakan hari ini, elektabilitas Prabowo Subianto hanya sebesar 8,4%, berada di urutan ke lima dari 30 nama yang dinominasikan.

Namun rekan separtainya, Sandiaga S Uno berhasil menduduki posisi ke dua dengan angka elektabilitas sebesar 13,8%. Bahkan, dalam skema tokoh menteri paling di sukai, Sandiaga Uno berhasil menduduki posisi puncak dengan tingkat kesukaan publik sebesar 86%, di susul Tri Rismaharini 82%, baru kemudian Prabowo Subianto sebesar 77%.

“Membaca tingkat popularitas, elektabilitas dan penerimaan publik terhadap tokoh-tokoh potensial, terutama Sandiaga Uno dan Prabowo Subianto. Terlihat mencolok jika Prabowo mulai ditinggalkan, beralih ke Sandiaga Uno yang mulai merangkak naik menggantikan Prabowo," kata Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (4/12).

Dalam pandangan Dedi, peningkatan elektabilitas Sandiaga Uno dipengaruhi beberapa faktor. Di antaranya karena kejenuhan publik atas ketokohan Prabowo, dan meningkatnya harapan publik agar Sandiaga Uno menggantikan posisi Prabowo. Juga, dipengaruhi tren pemilih yang cenderung menyukai tokoh muda.

Dalam presentasi IPO terlihat jika popularitas Sandiaga Uno sebesar 87%, berada di bawah Prabowo Subianto yang memperoleh angka popularitas sebesar 94%. Tetapi dari sisi kesukaan publik, Sandiaga Uno lebih unggul dibanding Prabowo.